News

Dari UMKM untuk Perempuan Bangkit: Komitmen Pertamina Patra Niaga yang Nyata

220
×

Dari UMKM untuk Perempuan Bangkit: Komitmen Pertamina Patra Niaga yang Nyata

Sebarkan artikel ini

NEWSENERGI.COM – Bagi Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, pemberdayaan masyarakat tidak hanya tentang mendukung usaha kecil, tetapi juga menciptakan ruang harapan bagi mereka yang membutuhkan kesempatan kedua. Komitmen itu diwujudkan melalui pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), salah satunya lewat dukungan terhadap Shantika Fashion Jaya, sebuah usaha mode ramah lingkungan yang berdiri di Surabaya.

Usaha ini tak hanya memproduksi busana bernilai seni tinggi, tetapi juga menjadi tempat pemberdayaan bagi para perempuan tangguh, terutama para janda yang tengah bangkit dari keterpurukan hidup.

Shantika Fashion Jaya dipimpin oleh Shanty Oktavia, pengusaha lokal yang dikenal dengan inovasi teknik FUSIONE—yakni perpaduan ecoprint, batik, rust dye, natural dyes, painting, dan shibori dalam satu karya fashion. Produk-produknya dikenal elegan, ramah lingkungan, dan sarat nilai seni.

Namun lebih dari itu, Shanty juga menciptakan peluang kerja bagi perempuan yang sebelumnya berada dalam kondisi sosial ekonomi yang sulit. “Kekuatan seorang perempuan yang kehilangan segalanya, tapi masih bisa berdiri untuk anaknya, sangat luar biasa. Tugas saya adalah membuka ruang, agar mereka tidak lagi terjebak dalam ketidakberdayaan,” ujar Shanty.

Kisah Perempuan yang Bangkit dari Keterpurukan

Salah satu kisah inspiratif datang dari seorang pekerja di Shantika Fashion, seorang ibu tunggal yang enggan disebut namanya. Sebelumnya ia hidup berkecukupan dan memiliki usaha sendiri. Namun hidup berubah drastis ketika sang suami mengalami stroke selama tiga tahun. Seluruh tabungan habis untuk biaya pengobatan, dan setelah sang suami wafat, ia harus menyerahkan rumah keluarganya sebagai wakaf, sesuai wasiat almarhum.

Ia sempat menumpang di rumah keluarga besar dan berada dalam tekanan emosional, bahkan sempat dilamar oleh tokoh agama yang menerima wakaf, di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil. “Saya ketakutan. Rasanya seperti tidak punya jalan keluar,” tuturnya lirih.

READ  Penyaluran Bansos Triwulan III Tembus 75 Persen, Bukti Komitmen Pemerintah Dukung Masyarakat Miskin

Di tengah keputusasaan itu, Shanty hadir dan memberikan jalan baru: pekerjaan yang layak, bantuan pelunasan utang pengobatan, dan yang terpenting — harapan.

Kini, ia bekerja sebagai penjahit, pelukis, bahkan model di Shantika Fashion. “Setelah suami meninggal, saya harus membesarkan anak sendirian. Bekerja di Shantika Fashion membuat saya bisa mandiri sekaligus menata masa depan keluarga. Di sini saya merasa dihargai dan punya kesempatan untuk berkembang dan berkarya,” ungkapnya.

UMKM yang Memberdayakan dan Menginspirasi

Kisah tersebut hanyalah satu dari sekian banyak cerita perjuangan perempuan yang kini diberdayakan melalui Shantika Fashion Jaya. Bagi Shanty, bisnis fashion bukan semata soal keuntungan, tetapi juga menjadi medium sosial untuk mengangkat sesama.

Dukungan dari Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus turut memperkuat misi mulia ini. Melalui program kemitraan dan pendampingan, Pertamina membantu UMKM dalam hal pembiayaan, pelatihan, dan akses pemasaran, guna menciptakan usaha kecil yang berdaya saing dan berkelanjutan.

“Kami ingin semakin banyak UMKM mitra binaan yang tidak hanya berhasil secara bisnis, tetapi juga mampu memberi manfaat sosial bagi lingkungannya,” ujar Ahad Rahedi, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus.

“Shantika Fashion Jaya adalah bukti nyata bahwa pemberdayaan perempuan dapat berjalan seiring dengan keberlanjutan usaha. Dari sehelai kain, kita bisa lahirkan karya. Dari sebuah kesempatan, kita bisa lahirkan harapan,” tutupnya.

Dengan semangat kolaborasi antara dunia usaha dan dukungan pemerintah maupun BUMN, kisah seperti Shantika Fashion Jaya membuktikan bahwa UMKM dapat menjadi agen perubahan—bukan hanya untuk ekonomi lokal, tetapi juga untuk kehidupan banyak orang. (AGI)