News

Diterpa Isu Oplosan, Pertalite Ditinggalkan, Pertamax Jadi Pilihan Warga

239
×

Diterpa Isu Oplosan, Pertalite Ditinggalkan, Pertamax Jadi Pilihan Warga

Sebarkan artikel ini
foto llustrasi

NEWSENERGI.COM – Isu mengenai kualitas bahan bakar Pertalite yang disebut-sebut menurun membuat banyak warga di Kabupaten Kediri memilih beralih menggunakan Pertamax. Kekhawatiran terhadap dugaan bahan bakar yang “bermasalah” tersebut memicu perubahan perilaku konsumen, baik di SPBU resmi maupun di kalangan pengelola pom mini.

Salah satu pengelola pom mini di Jalan PB Sudirman, Pare, Acong, mengaku terjadi lonjakan signifikan pada penjualan Pertamax dalam beberapa minggu terakhir.

“Pertalite biasanya 30 liter, sekarang anjlok hanya 10 liter per hari. Sekarang orang-orang lebih memilih Pertamax karena katanya Pertalite sering bikin motor brebet atau mogok. Jadi sejak isu oplosan itu muncul, banyak yang langsung beralih,” ujar Acong, Senin (3/11/2025).

Ia menyebut, sebelumnya penjualan Pertamax di tempatnya hanya sekitar 10 liter per hari, namun kini bisa mencapai 20 liter. Kondisi tersebut menunjukkan perubahan tren konsumsi bahan bakar di masyarakat.

Kekhawatiran Pengguna Kendaraan

Hal serupa dirasakan Puspita, salah satu pengguna kendaraan bermotor asal Pare. Ia mengaku kini enggan menggunakan Pertalite karena takut motornya bermasalah akibat kualitas bahan bakar yang tidak stabil.

“Dulu saya isi Pertalite karena lebih murah, tapi setelah banyak isu soal oplosan dan motor jadi brebet, saya pindah ke Pertamax saja. Kalau tetap isi Pertalite, takutnya malah motor saya bermasalah,” ungkapnya.

Ia berharap pemerintah dan Pertamina dapat segera menindaklanjuti isu ini dengan pengawasan ketat terhadap distribusi bahan bakar.

“Harapannya tentu dari pemerintah ataupun pihak terkait segera melakukan evaluasi dan perbaikan agar hal seperti ini tidak terjadi lagi,” ujarnya.

Perubahan Pola Konsumsi di Tingkat Akar Rumput

Perubahan preferensi bahan bakar ini mulai terasa di berbagai wilayah Kabupaten Kediri. Banyak warga yang sebelumnya memilih Pertalite karena harganya lebih terjangkau kini beralih ke Pertamax demi menjaga performa kendaraan.

READ  Rencana Merger Pelita Air ke Garuda Masih Tahap Awal, Ini Penjelasan GIAA

Para pelaku usaha kecil, terutama pengelola pom mini, juga mengaku harus menyesuaikan pasokan dan stok bahan bakar mengikuti tren baru di masyarakat.

Meski belum ada pernyataan resmi dari pihak Pertamina terkait isu yang beredar, masyarakat berharap pemerintah segera memberikan klarifikasi dan memastikan kualitas bahan bakar di lapangan tetap sesuai standar nasional. (MNI)